Hotel
TransJakarta
Pada suatu ketika, seorang pengusaha
sebut saja Pak Hendro ingin membuat hotel
bintang5 yang mewah dan elegan di sudut kota Jakarta. Ambisi itu
dilakukan atas keinginan Istrinya yang sudah meninggal karena kecelakaan 3tahun
yang lalu. Pak Hendro hanya memiliki satu-satunya anak perempuan yang bernama
Elika, dan dia masih berumur 14tahun.
Akhirnya Hotel itu dibuat oleh Pak
Hendro selama 2,5 tahun dan akhirnya diresmikan oleh dirinya sendiri dan diberi
nama “Hotel TransJakarta”. Selama pembukaan
dan peresmian hotel tersebut banyak orang yang datang untuk menginap, beberapa
orang menanggap hotel ini adalah surga dan nyaman sekali. Jelas Pak Hendro
sangat senang mendengar hal itu.
3 tahun sudah hotel itu dibuat dan 2hari
lagi adalah Elika anak dari Pak Hendro, rencananya akan dibuat pesta istimewa
menyambut ulang tahun Elika yang ke 17th, dan Pak Hendro meminta
semua penghuni hotel agar membantu rencana tersebut lancar dan penghuni hotel
setuju dan ikut membantu acara Ulang Tahun nanti. Disaat suasana seperti biasa
datanglah seorang lelaki putih, membawa barang banyak dan membawa Kamera SLR
sebut saja namanya Rian. “Selamat Siang, saya ingin memesan 1kamar boleh?” rian
bertanya kepada resepsionis. “Maaf, kamar dihotel ini sudah dibokking oleh
semua orang untuk acara ulang tahun Anaknya pemilik hotel ini”, “Memang tidak
ada kamar lagi yang bisa saya pesan?” Rian kesal mendengar jawaban resepsionis
itu, dan tiba tiba ada seorang perempuan memampiri Rian dan resepsionis itu
“Mbak, Kamar 367 kosong karena yang nginep disitu checkout mendadak dan ini
kuncinya” jawab perempuan itu sambil mengasih kunci kamar tersebut ke
resepsionis. “Oh iyah maafkan saya, Mas ini kunci 367nya yah, mau saya antarkan
boleh?”, “Jangan, biar saya saja yang mengantarkannya mas ini ke kamarnya” kata
perempuan itu. Dan Rian menjawab dengan rasa malu “Tapi, apakah gapapa? Memang
kamu bekerja disini yah?”, “Ah Tidak! Saya hanyalah penghuni hotel ini kok sama
seperti kamu lagi nginep”, setelah percakapan itu tanpa basa basi perempuan
yang tidak diketahui namanya oleh Rian mengantarkan dia ke kamarnya.
“Terima kasih sudah mengantarkan saya,
bolehkah saya mengetahui nama kamu?” jelas rian, “Kamu tidak perlu menyanyakan
nama aku, nanti juga tau kok pas lonceng berbunyi dan pelayan yang datang
kekamar kamu kok” senyum perempuan itu. “Hm, oke deh terserah kamu saja, aku
masuk dulu yah sekali lagi thanks”
Continued…
0 comments:
Post a Comment