Saturday, January 26, 2013

Hotel TransJakarta (Part 1)



Hotel TransJakarta

Pada suatu ketika, seorang pengusaha sebut saja Pak Hendro ingin membuat hotel  bintang5 yang mewah dan elegan di sudut kota Jakarta. Ambisi itu dilakukan atas keinginan Istrinya yang sudah meninggal karena kecelakaan 3tahun yang lalu. Pak Hendro hanya memiliki satu-satunya anak perempuan yang bernama Elika, dan dia masih berumur 14tahun.
Akhirnya Hotel itu dibuat oleh Pak Hendro selama 2,5 tahun dan akhirnya diresmikan oleh dirinya sendiri dan diberi nama  “Hotel TransJakarta”. Selama pembukaan dan peresmian hotel tersebut banyak orang yang datang untuk menginap, beberapa orang menanggap hotel ini adalah surga dan nyaman sekali. Jelas Pak Hendro sangat senang mendengar hal itu.
3 tahun sudah hotel itu dibuat dan 2hari lagi adalah Elika anak dari Pak Hendro, rencananya akan dibuat pesta istimewa menyambut ulang tahun Elika yang ke 17th, dan Pak Hendro meminta semua penghuni hotel agar membantu rencana tersebut lancar dan penghuni hotel setuju dan ikut membantu acara Ulang Tahun nanti. Disaat suasana seperti biasa datanglah seorang lelaki putih, membawa barang banyak dan membawa Kamera SLR sebut saja namanya Rian. “Selamat Siang, saya ingin memesan 1kamar boleh?” rian bertanya kepada resepsionis. “Maaf, kamar dihotel ini sudah dibokking oleh semua orang untuk acara ulang tahun Anaknya pemilik hotel ini”, “Memang tidak ada kamar lagi yang bisa saya pesan?” Rian kesal mendengar jawaban resepsionis itu, dan tiba tiba ada seorang perempuan memampiri Rian dan resepsionis itu “Mbak, Kamar 367 kosong karena yang nginep disitu checkout mendadak dan ini kuncinya” jawab perempuan itu sambil mengasih kunci kamar tersebut ke resepsionis. “Oh iyah maafkan saya, Mas ini kunci 367nya yah, mau saya antarkan boleh?”, “Jangan, biar saya saja yang mengantarkannya mas ini ke kamarnya” kata perempuan itu. Dan Rian menjawab dengan rasa malu “Tapi, apakah gapapa? Memang kamu bekerja disini yah?”, “Ah Tidak! Saya hanyalah penghuni hotel ini kok sama seperti kamu lagi nginep”, setelah percakapan itu tanpa basa basi perempuan yang tidak diketahui namanya oleh Rian mengantarkan dia ke kamarnya.
“Terima kasih sudah mengantarkan saya, bolehkah saya mengetahui nama kamu?” jelas rian, “Kamu tidak perlu menyanyakan nama aku, nanti juga tau kok pas lonceng berbunyi dan pelayan yang datang kekamar kamu kok” senyum perempuan itu. “Hm, oke deh terserah kamu saja, aku masuk dulu yah sekali lagi thanks”

Continued…

0 comments:

Post a Comment

Design by kambingpincang.blogspot.com | @DAputraaa